Kalau melihat ke belakang, saya sering tersenyum kecil melihat betapa jauhnya perjalanan saya. Dulu saya adalah tipe orang yang introvert, jarang bergaul, tidak bisa memimpin, pemalu, dan dikenal dingin. Tapi jauh di dalam diri, saya punya satu keinginan sederhana tapi berat: saya ingin berubah. Saya ingin keluar dari zona nyaman yang selama ini menjadi “tempat aman” saya. Saya ingin menjadi pribadi yang lebih berani dan lebih berkembang.
Awal Mula Perubahan: Volunteer yang Mengubah Arah
Perubahan besar itu dimulai dari suatu hari ketika saya melihat informasi volunteer dari UKM PCC—Unit Kegiatan Mahasiswa yang bergerak di bidang IT, software, multimedia, dan jaringan. Saya masih ingat betapa tertariknya saya waktu itu, bukan hanya karena bidangnya sesuai jurusan Teknik Komputer, tapi karena saya merasa seperti menemukan “rumah kedua”. Tempat dengan orang-orang yang punya minat yang sama.

Saya pernah menjadi volunteer di UKM ini sebelum akhirnya resmi bergabung. Dan entah mengapa, pengalaman volunteer itu meninggalkan kesan mendalam. Saat ikut terlibat, saya merasa hidup. Saya belajar berbicara dengan lebih percaya diri, ikut berdiskusi, dan bahkan mulai berani menunjukkan kemampuan saya. Dari situlah saya sadar: mungkin saya memang bisa berubah.
Perjalanan Bergabung ke UKM PCC: Dari Takut Menjadi Tumbuh
Dengan modal keberanian yang tipis-tipis, saya memutuskan mencoba mendaftar menjadi anggota UKM PCC. Proses seleksi terasa menegangkan, karena sifat introvert saya mulai muncul kembali. Ada rasa takut, cemas, dan pikiran negatif seperti “Apa saya pantas?”, “Apa saya bisa?”, “Apa saya cocok?”
Namun saya ingat tujuan awal saya: keluar dari zona nyaman.
Saya ikut semua tahap seleksi dengan segala rasa takut yang menempel. Dan ketika pengumuman diterima itu datang… rasanya seperti dunia terbuka sedikit lebih luas untuk saya.
Dunia Baru: Proker, Tanggung Jawab, dan Perubahan Diri
Bergabung ke UKM PCC membuka pintu dunia baru bagi saya. Dari yang awalnya hanya menjadi volunteer, sekarang saya terlibat langsung dalam berbagai program kerja:

- Ketua Pelaksana acara Regenerasi
- Wakil Ketua Pelaksana PENDAS & PAB
- Ketua Pelaksana Share Your Knowledge (SYK)
- Menjadi MC
- Menjadi moderator
Setiap agenda dan proker yang saya jalani seperti latihan mental yang perlahan membentuk karakter baru dalam diri saya. Saya menemukan hal-hal yang sebelumnya saya pikir tidak mungkin:
- Saya yang dulu pemalu, kini bisa berbicara di depan banyak orang.
- Saya yang dulu anti-keramaian, kini justru mudah bergaul.
- Saya yang dulu takut kenalan baru, kini memiliki banyak relasi dari berbagai jurusan dan latar belakang.
Setiap kegiatan, setiap proker, setiap interaksi—semuanya seperti batu pijakan kecil yang membawa saya ke versi diri yang lebih percaya diri.
Dan anehnya… saya menikmati prosesnya.
Mungkin dulu saya cuma butuh lingkungan yang tepat.
Refleksi: Perubahan itu Butuh Usaha, Bukan Keajaiban
Dalam perjalanan ini, saya teringat satu ayat dari Al-Qur’an, Surat Ar-Ra’d ayat 11:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Ayat ini selalu menenangkan dan mengingatkan saya bahwa perubahan tidak datang dengan sendirinya. Tidak ada yang instan, tidak ada tombol ajaib yang mengubah siapa kita. Yang ada adalah keberanian untuk melangkah, meski pelan. Yang ada adalah usaha kecil yang dilakukan terus-menerus. Yang ada adalah rasa takut yang sebenarnya menandakan kita sedang tumbuh.
Dan saya merasakannya sendiri.
Penutup: Saya Belum Sempurna, Tapi Saya Bangga Pada Diri Sendiri
Saya sadar, saya masih jauh dari sempurna. Saya masih punya banyak kekurangan, masih ada sifat lama yang sesekali muncul. Tapi saya bangga pada diri saya—pada versi saya yang selalu mencoba, pada diri saya yang tidak menyerah di tengah ketakutan, pada diri saya yang memilih bergerak meski pelan.
Perjalanan ini belum selesai, masih panjang, masih penuh tantangan. Tapi satu hal yang pasti:
👉 Saya tidak lagi berada di titik awal.
👉 Saya sudah melangkah jauh dari zona nyaman saya.
👉 Dan saya akan terus melangkah.
Jika ada satu pesan yang bisa saya bagikan kepada siapa pun yang membaca ini, itu adalah:
Jangan takut berubah.
Takut itu wajar.
Justru kalau kamu takut, itu tandanya kamu sedang bertumbuh.
Selama kamu mau melangkah, perlahan tapi pasti, kamu akan bertemu versi dirimu yang jauh lebih baik.

