Manajemen Waktu Ala Mahasiswa Teknik Komputer: Pengalaman, Cara Kerja, dan Insight yang Bisa Dipelajari
Di blog sebelumnya saya sudah sempat membahas bahwa saya mengikuti Intensive Program dari Dicoding. Sebagai mahasiswa Teknik Komputer yang mengikuti bootcamp intensif, menjalani kuliah penuh, dan mengerjakan project web development, saya pernah berada di titik di mana hidup terasa berjalan terlalu cepat. Tugas berdatangan terus-menerus, waktu istirahat sangat sempit, dan fokus saya mudah hilang karena saya memang tipe orang yang pelupa. Pada fase itu, saya hampir kewalahan sepenuhnya—bahkan sempat mendekati burnout.
Di momen tersebut, saya sadar bahwa saya tidak bisa terus berjalan tanpa sistem. Saya membutuhkan cara untuk mengatur ritme hidup, bukan sekadar bertahan. Dari situlah perjalanan saya memahami manajemen waktu benar-benar dimulai.
Kenapa Manajemen Waktu Sangat Penting untuk Saya?
Burnout yang saya alami saat mengikuti bootcamp menjadi titik balik yang cukup besar. Tugas besar datang hampir setiap hari, deadline kuliah menumpuk, dan materi bootcamp makin berat hingga saya merasa seolah tidak punya ruang untuk bernapas.
Ternyata masalahnya bukan hanya banyaknya tugas, tetapi saya tidak memiliki tempat atau sistem untuk “menaruh semuanya” dengan rapi. Tanpa sistem, otak terasa penuh dan saya mudah panik. Dari situ saya mulai mencoba berbagai cara—bukan untuk menjadi super produktif, tapi agar tetap waras dan tidak stres.
Sistem Manajemen Waktu yang Akhirnya Bekerja untuk Saya
Setelah mencoba beberapa metode, berikut kombinasi alat yang paling cocok untuk ritme hidup saya:
- Trello

Trello membantu saya mengelola project besar seperti tugas bootcamp, project web, dan kerja kelompok. Dengan board “To Do – Doing – Done”, saya bisa memantau progress pekerjaan dengan mudah.
Tentu saja ada kalanya saya lupa mengisinya, dan itu wajar. Namun Trello tetap menjadi peta besar perjalanan tugas yang sangat membantu.
2. Notion

Di Notion, saya membuat:
- daily planner
- weekly goals
- habit tracker
- daftar pekerjaan penting
- catatan materi kuliah dan bootcamp
Notion memberikan struktur yang membuat hidup terasa lebih terarah.
3. Aplikasi Catatan Pribadi

Saya juga membuat web app catatan sederhana untuk mencatat hal-hal cepat seperti ide mendadak, tugas kecil, atau hal yang rawan saya lupakan. Selain sesuai kebutuhan saya, aplikasi ini juga memberikan rasa kontrol dan membantu meningkatkan kemampuan saya sebagai developer.
Kalau kalian ingin mencobanya, bisa kunjungi: personal-note-app-sepia.vercel.app
Metode Manajemen Waktu yang Saya Gunakan
Alat saja tidak cukup, jadi saya juga menerapkan beberapa metode berikut:
• Pomodoro
25 menit fokus + 5 menit istirahat.
Metode ini sangat membantu saya yang mudah kehilangan fokus.
• Priority Matrix (Eisenhower Matrix)
Membantu saya memilah:
- mana yang penting
- mana yang mendesak
- mana yang bisa ditunda
- mana yang harus dihapus
Dengan ini, saya tidak lagi sibuk pada hal yang tidak berdampak.
• Daily To-Do List
Senjata utama saya melawan sifat pelupa. Setiap pagi saya menuliskan apa yang harus diselesaikan hari itu—sederhana tapi sangat kuat.
Pendapat & Insight Pribadi tentang Manajemen Waktu
Menurut saya, manajemen waktu bukan hanya soal mengatur jadwal, tapi juga mengatur energi. Jadwal yang rapi tidak ada gunanya jika tubuh dan pikiran sudah kelelahan.
Saya belajar bahwa:
- aplikasi hanyalah alat, bukan tujuan
- sistem tidak harus sempurna setiap hari
- menghapus hal yang tidak penting sering lebih efektif daripada menambah teknik baru
- setiap orang punya ritme dan gaya kerja masing-masing
Pada akhirnya, manajemen waktu adalah tentang memilih:
memilih apa yang ingin diperjuangkan, apa yang harus dilepas, dan kapan kita perlu berhenti sejenak.
Saran dari Pengalaman Pribadi
Berikut beberapa saran yang mungkin bisa membantu:
1. Mulailah dari hal paling sederhana.
To-do list atau Pomodoro sudah cukup untuk membangun kebiasaan.
2. Gunakan prioritas, bukan sekadar urgensi.
Tidak semua tugas penting. Pilih yang berdampak.
3. Pilih aplikasi yang cocok untuk dirimu.
Bukan yang paling populer, tapi yang paling mendukung ritme hidupmu.
4. Jaga energi sebelum menjaga waktu.
Istirahat bukan musuh produktivitas.
5. Kurangi hal-hal yang tidak penting.
Menghapus satu distraksi bisa lebih efektif daripada menambah teknik produktivitas baru.
6. Terima bahwa tidak semua hari ideal.
Kadang lupa mengisi Trello atau Notion itu wajar. Yang penting kembali lagi ke sistem.
7. Lakukan evaluasi mingguan.
Hanya 10 menit sudah cukup untuk melihat apa yang perlu diperbaiki.
8. Jangan takut membuat sistem sendiri.
Jika aplikasi yang ada tidak cocok, buat versimu sendiri. Selain lebih personal, ini juga meningkatkan skill sebagai developer.

